Senin, 23 Juni 2014

Perpisahan Itu Seperti Senja

Diposting oleh Esperanza Erens Kristiyuanto di 04.41 0 komentar
Baru kemarin rasanya aku tersenyum saat pertama kali mengenakan pakaian putih biru.
Baru kemarin rasanya aku menginjakan kakikku untuk pertama kali di SMP Negeri 2.
Baru kemarin rasanya aku duduk di kelas sembilan satu.
Baru kemarin juha rasanya aku menemukan sejuta kebahagiaan.
Dan sekarang aku harus benar benar meninggalkan itu semua, meninggalkan sekolah kebanggaanku, meninggalkan guru-guru tercintakku, meninggalkan sahabat-sahabatku, meninggalkan semua kenangan yang telah terukir indah selama 3 tahun..
14 Juni, Aku berdiri disini, beberapa meter dari gerbang sekolahku. Sudah beberapa tukang bentor menaikan telunjuknya, menawarkan apakah aku mau menumpang. Namun aku menggeleng kecil. Aku belum tau apa aku mau pulang. Aku masih betah berdiri disini, menatap sekali lagi sebuah nama yang amat sederhana “SMP NEGERI 2 Rantepao” tapi menyimpan sejuta makna.
Beberapa menit yang lalu teman-temanku satu per-satu pulang, mereka menoleh kebelakang sesekali. Menatap sebuah gedung sekolah, yang menjadi tempat mereka menimba ilmu selama tiga tahun ini. Berjuta kenangan tersimpan disana . Namun hari ini mereka hasrus saling mengucap sampai jumpa. Hari pelepasan memang hari paling menyakitkan sedunia. Hari banjir airmata. Tapi juga hari paling membahagiakan. Hari beramah tamah dengan guru dan teman-teman. Saling berjabat tangan, berpelukan, meminta maaf, membicarakan rencana selanjutnya. Satu hari yang amat berharga dari tiga tahun. Beberapa jam yang mewakili kekentalan persaudaraan, dan persahabatan yang terjalin selama ini. NAMUN SEKARANG MEREKA TELAH BENAR BENAR PERGI.
Aku berdiri disini bukan sekedar berdiri, aku berusaha mengingat segalanya tentang aku di sekolah ini. Melihat diriku dari awal, dari sejak pertama kali aku menginjakan kakiku disini yang mengantarkan aku pada sejumlah kisah hidup masa remajaku.
Dulu juga aku berdiri disini, tepat disini, dan menatap gedung ini. Namun dulu untuk yang pertama kali.
Banyak hal yang aku lalui di sekolah yang aku rasa adalah sekolah terhebat di dunia. Sekolah yang mampu mengubah jalan pikiranku. Sekolah yang mampu mendewasakanku. Sekolah yang mempu menjadikanku seperti sekarang ini.
Aku masih berdiri disini dengan seragam rapi. Di tanganku kini ada sebuah map yang berisi Surat tanda kelulusan, Surat berkelakuan baik, dan segala mamcam surat yang telah dilegalisir untukku.
Aku masih berdiri disini, aku berusaha tersenyum pada semua kenanganku di sekolah ini, aku tersenyum manis untuk segala kenangan indah dan akupun berusaha tersenyum manis untuk segala kenangan pahit dan getirnya kehidupan remajaku karena pada dasarnya hal itulah yang mampu mendewasakanku.
Rasanya baru kemarin aku duduk di ruangan itu. Ruang kelas yang bertuliskan “IX.I” atau “UFOnion” ruangan kelas yang berjuta juta kenangan tersimpan disana. Aku mencoba mengingat-ingat lagi semuanya dari awal. Yang manis dan yang pahit.
Aku masih berdiri disini, rasanya baruu kemarin MOS itu aku jalani. Dan hari ini aku telah benar-benar sah menjadi seorang alumni.
Aku mengingat-ingat segalanya, rasanya ada yang tertinggal di dalam sana. Dan aku sudah memeriksanya, di kelas, di kantin, di perpustakaan, dan tentu saja di dalam kelas, entah apa yang membuatku ingin memeriksa kelas yang berawarna putih benhur itu. Rasanya kelas itu menyimpan sebuah kenangan tapi aku masih bingung ingin menyebutnya kenangan manis atau kenangan pahit.
Aku harus pergi sekarang! Namun hembusan angin yang kali ini lebih kencang mampu menggoyahkan diriku, membuat aku masih tetap ingin tinggal. Aku memejamkan mata berusaha mengingat apa yang tertinggal.
…Lama aku mengingat dan semua sia-sia…

Tapi sekarang aku tahu, apa yang tertinggal disini, Berjuta kenangan, Berjuta harapan, Berjuta kasih sayang tertinggal disini. Di sekolah ini..
 

I'm in a STORY Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea